kosmetik murah lampung
Mendobrak kategori kecantikan bukanlah yang dulu untuk label desainer. Dengan munculnya media sosial, konsumen menemukan, membeli, dan mempromosikan garis rias dengan cara yang benar-benar baru. Kesetiaan merek telah, dalam banyak hal, menghilang dari ruang kecantikan, meskipun fakta bahwa kesadaran merek dan logomania mencapai ketinggian baru. Ini adalah paradoks yang aneh, dan itu adalah salah satu yang menciptakan peluang unik untuk label mode perancang untuk berpotensi menjual banyak produk - jika mereka mendekati hal-hal dengan cara yang benar, itu.
Pasar Kosmetik Murah warna sedang booming saat ini: Ini diproyeksikan akan tumbuh menjadi lebih dari $ 80 miliar pada tahun 2022, menurut sebuah penelitian baru-baru ini oleh Fact.MR, dan banyak dari pertumbuhan itu siap untuk dilakukan secara online. Para peneliti yang terlibat dalam laporan tersebut saat ini menggambarkan e-commerce sebagai "minnow komparatif di pasar Kosmetik Murah warna," mencatat bahwa itu hanya menyumbang 11,6 persen dari pangsa pendapatan di tahun 2017, tetapi siap untuk benar-benar meledak di masa mendatang. tahun. Semua ini berarti bahwa label desainer memiliki kesempatan yang sah untuk sukses besar dengan menempatkan garis makeup mereka sendiri, dan itu mendorong banyak dari mereka untuk melakukannya sebagai pengganti memasuki pasar wewangian, yang secara historis telah menjadi rute perluasan merek default.
Seperti kebanyakan pergeseran besar dalam industri kecantikan dan mode, yang satu ini didorong oleh media sosial. Alyson Roy, co-founder agensi fashion butik PR AMP3 PR, menunjukkan bahwa "ini semua tentang menciptakan momen 'Instagrammable' sekarang," menambahkan bahwa Kosmetik Murah warna jauh lebih visual daripada kategori kecantikan lain seperti wewangian. Lagi pula, Anda tidak dapat mencium aroma melalui ponsel atau komputer Anda.
Yang mengatakan, hanya karena merek terkenal meluncurkan garis riasan yang cantik, tidak secara otomatis berarti itu akan berhasil. "Hanya karena sesuatu yang memiliki nama industri besar tidak membuatnya harus dibeli," kata pakar pemasaran dan pengembang merek di balik Gaya di Tempat, Cachita Hynes. Dia memperingatkan label desainer untuk "siap untuk dinilai," karena konsumen lebih banyak informasi dan vokal daripada sebelumnya. Mereka mencari rekomendasi kecantikan influencer tepercaya untuk tren dan produk aman yang berfungsi.
Sebelum media sosial mengganggu cara industri kecantikan beroperasi, meluncurkan wewangian tampaknya menjadi langkah pertama bagi sebagian besar label mode perancang yang ingin diperluas ke ranah. Jika tidak, mereka akan mulai mencoba-coba Kosmetik Murah melalui rute kolaborasi yang kurang berisiko, bekerja sama dengan merek makeup seperti Lancome dan MAC.
Lancôme, misalnya, telah bekerja dengan desainer seperti Alber Elbaz, Alexandre Vauthier, Jason Wu, Anthony Vaccarello, Sonia Rykiel dan Olympia Le-Tan untuk rentang Kosmetik Murah yang berorientasi fashion. MAC memiliki sejarah bertingkat bekerja dengan desainer: MAC untuk McQueen, misalnya, adalah hasil dari desainer Alexander McQueen dan penata rias Charlotte Tilbury meletakkan kepala mereka bersama-sama untuk perancang acara Musim Gugur 2007, menghasilkan kisaran 16-sepotong produk. Proenza Schouler melakukan perampokan pertamanya ke dalam Kosmetik Murah dengan MAC pada tahun 2014, berkolaborasi dengan garis wajah yang terinspirasi dari surf dan perona kuku yang berwarna-warni. Moschino, Jeremy Scott, juga berkolaborasi dengan MAC.
BACA JUGA : cincin kawin berlian cincin tunangan kursus komputer Jual Komputer Murah kursus komputer kursus komputer di lampung kursus komputer kosmetik murah Grosir Sparepart Motor Kaos Murah kursus
Ini mungkin merupakan evolusi logis bagi para pemikir kreatif di balik fashion perancang untuk ingin masuk ke dalam make-up - tetapi di pasar saat ini, mereka yang paling berhasil adalah mereka yang telah menggunakan teknologi untuk keuntungan mereka dan menemukan cara untuk menjangkau konsumen di mana mereka menemukan keindahan.
Label seperti Dior, misalnya, telah menemukan keberhasilan dalam upaya bersama mereka untuk memastikan jangkauan Kosmetik Murah mereka menarik bagi pembeli millennial. Sementara Dior mempertahankan bisnis parfumnya dengan mengeluarkan produk dan kampanye baru yang ditujukan untuk pembeli muda, Dior telah meningkatkan upaya ini dalam kategori makeup akhir-akhir ini. Ambil contoh, jurubicara Instagirl-nya, Bella Hadid, dan upaya media sosial besar-besaran di sekitar peluncuran koleksi "Backstage" terbaru.
"Ini tentang demokratisasi," kata penata rias Peter Philips, direktur kreatif dan gambar merek, dalam wawancara baru-baru ini dengan Fashionista dari jajarannya. "Makeup, untuk banyak wanita, dulu seperti faktor stres atau faktor ketakutan. Saya ingat ketika saya mulai merias wajah dan saya mulai membuat produk, 80 persen pertanyaan terkait dengan masalah - bagaimana melakukan ini, bagaimana lakukan itu, bagaimana menghindari ini, tips mudah. ??Sekarang orang bertanya, 'Di mana saya bisa mendapatkan produk, apakah ada hal-hal yang lebih menarik yang keluar?' Wanita tidak takut dengan rias wajah lagi, karena mereka tahu mereka dapat menemukan jawabannya di media sosial. "
No comments:
Post a Comment